Jumat, 21 Oktober 2016

Hatilah Ketika Berbicara



Berhati-hatilah ketika berbicara dan berkomunikasi. Penggunaan kata haruss tepat dan tidak multi penafsiran, sehingga pendengar tidak salah paham


Berikut ini contohnya,

Seorang lurah punya hobi pelihara burung. Jenisnya bermacam-macam. Pada suatu hari, burungnya hilang semua. Merasa si maling sudah keterlaluan, pak lurah berencana untuk membawa masalah tersebut ke acara pertemuan warga se Kelurahan.

Sekitar 200 warga hadir. Ada bapak-bapak dan ibu-ibu. Pak Lurah pun memulai acaranya, dan setelah bicara panjang lebar soal moral, pak Lurah bertanya: “Siapa yang punya burung berdiri..”

Semua bapak-bapak yang hadir segera berdiri. Pak Lurah berkata, “Bukan itu maksud saya. Maksud saya adalah siapa yang pernah lihat burung??”

Seluruh ibu-ibu berdiri. “Wah gawat” pikir pak Lurah. Dengan muka merah dia berkata: Maksud saya siapa yang pernah lihat burung yang bukan miliknya??”

Separuh ibu-ibu berdiri.. Muka pak Lurah semakin merah dan merasa serba salah sehingga semakin gugup. Segera berkata lagi.. “bukan ke arah situ pertanyaan saya. Maksud saya itu siapa yang pernah lihat burung saya?”

Segera 5 wanita berdiri.. Pak Lurang langsung lari pontang panting, karena bu Lurah mengejar sambil membawa sapu.


Selamat pagi, selamat beraktifitas dan jangan lupa bahagia... hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FAKTA ANGGOTA QNET

Bisnis Qnet, yg "KATANYA" bisnis International dunia. tapi kenapa membernya tidak bisa berfikir jernih????